8 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Menggunakan Beton Readymix Agar Terjaga Kualitasnya!
Beton merupakan material campuran yang terdiri atas agregat kasar (batu pecah, umumnya dua fraksi besar dan kecil), agregat halus (pasir alami maupun buatan), semen, air, dan bahan tambah kimiawi lainnya. Kebutuhan manusia akan rumah tinggal dan keunggulan beton sebagai material yang sesuai untuk berbagai struktur, seperti plat lantai atas maupun bawah, balok, kolom, bahkan sekedar lantai parkiran mobil, menjadikan beton sebagai material yang digunakan secara luas. Beton digunakan untuk rumah tinggal, industri, gedung bertingkat, hingga mega proyek seperti jalan tol, hingga bendungan.
Banyak orang perlu membeli material beton. Minimal membeli untuk membangun rumah tinggal, maupun untuk kebutuhan proyek apabila mendapat pekerjaan yang berkaitan dengan konstruksi.
Banyak pertanyaan muncul dari berbagai lapisan pengguna beton, sepanjang saya bekerja di industri beton selama hampir 5 tahun, tentang pemilihan material beton yang baik dan penanganan beton di lapangan. Juga banyak pertanyaan lain yang sebagian besar diakibatkan oleh ketidaktahuan akan material beton itu sendiri.
Bahkan apabila anda adalah pengguna beton untuk rumah tinggal dalam skala kecil, dan hanya membeli beton sekali atau dua kali seumur hidup untuk membangun rumah tinggal, anda perlu mempertimbangkan beberapa saran berikut ini:
- Gunakan Beton dari Perusahaan Readymix
Beton yang baik adalah beton dengan material yang berkualitas dan adukan yang homogen. Oleh karena itu, sebisa mungkin jangan gunakan mixer kecil untuk mengaduk secara manual. Pastikan Anda menggunakan beton dari perusahaan readymix (perusahaan penyedia beton siap pakai) yang terpercaya di kota anda. Hampir semua readymix memiliki standar baku dalam menjamin dan menjaga mutu (quality assurance and control), menggunakan material berkualitas, dan menerapkan adukan yang homogen karena menggunakan mixer ukuran besar. Terlebih lagi, anda dapat meminta benda uji untuk membuktikan kualitas beton yang anda gunakan. Jangan khawatir dengan lokasi perumahan yang melewati jalan yang sempit, karena saat ini beberapa perusahaan memiliki truk mixer kecil dengan volume 2,5 m3 khusus untuk lokasi dengan akses yang terbatas.
- Gunakan Beton dengan Mutu Sesuai Kebutuhan
Beton memiliki karakteristik tertentu berdasarkan kuat tekan sampel ujinya pada umur 28 hari. Singkatnya, tiap campuran beton apabila dibuat benda ujinya dalam bentuk kubus ukuran 15×15 cm, kemudian pada umur 28 hari (kekuatan 100%) diuji tekan hingga hancur. Mutu beton yang lazim digunakan adalah K-225 (kuat tekan 225 kg/cm2, sesuai untuk struktur dengan kekuatan sedang seperti lantai dasar), K-250 (250 kg/cm2, sesuai untuk plat lantai atas, balok), K-300 (300 kg/cm2 sesuai untuk kolom kecil), dan K-350 (350 kg/cm2 sesuai untuk kolom struktur untuk rumah lantai 2 ke atas). Menggunakan beton di bawah kekuatan yang disyaratkan akan berbahaya bagi struktur secara keseluruhan. Sebaliknya, menggunakan beton di atas kekuatan yang disyaratkan merupakan pemborosan.
- Gunakan Beton dengan Slump Sesuai Kebutuhan
Slump adalah satuan yang lazim digunakan untuk menentukan tingkat kemudahan pengerjaan (workability) dalam adukan beton.
Pengujian slump dilakukan di lapangan oleh teknisi beton menggunakan kerucut Abrams dan set peralatan lainnya. Satuan slump menunjukkan tingkat kemudahan suatu adukan beton untuk dikerjakan. Umumnya untuk struktur rumah tinggal gunakan slump standar 12 cm untuk lantai dasar, dan slump 14 cm untuk lantai atas, kolom, atau struktur lain dengan tingkat pengerjaan yang sulit.
Slump yang dipesan harus sesuai dengan tingkat kesulitan pengerjaan karena dalam adukan beton sama sekali tidak diperbolehkan adanya penambahan air.
- Jangan Tambahkan Air pada Campuran Beton
Adukan beton telah ditimbang dengan proporsi masing-masing material sesuai berat jenisnya, dan memiliki faktor air semen dengan nilai tertentu. Faktor air semen (f.a.s atau w/c water per cement ratio) adalah nilai perbandingan jumlah air dibagi jumlah semen dalam satuan berat. Faktor air semen adalah penentu utama bagi karakter kekuatan beton. Oleh karena itu, sama sekali tidak diperbolehkan adanya penambahan air agar kekuatan beton tetap terjaga. Apabila penambahan air tetap harus dilakukan karena kondisi tertentu, tambahkan semen dalam jumlah yang sesuai dengan penambahan air.
- Siapkan Metode Pembongkaran Beton yang Sesuai
Beton siap pakai harus dibongkar secepat mungkin untuk menghindari initial setting, yaitu kondisi dimana semen dan air mulai bereaksi hidrasi dan adukan beton mulai mengeras. Umumnya ditandai dengan peningkatan suhu beton dan meningkatnya kekentalan beton dalam waktu 3 – 4 jam. Lama pembongkaran beton hanya ditentukan oleh kesiapan lapangan: jumlah tenaga kerja / tukang dan jenis struktur yang dikerjakan.
Plat lantai dasar tentunya lebih mudah dikerjakan daripada plat lantai 3, atau kolom. Apabila jenis struktur yang dikerjakan sulit dan diperkirakan pembongkaran beton memakan waktu lama, sesuaikan volume beton yang dipesan atau siapkan tenaga pembongkaran yang lebih banyak. Apabila volume beton dalam jumlah besar di atas 5 m3 dan lokasi berada di atas, sangat disarankan untuk menggunakan pompa beton agar waktu pengerjaan lebih efisien dan beton tetap terjaga kualitasnya.
- Gunakan Alat untuk Memadatkan Beton
Pemadatan beton merupakan kunci utama bagi kekuatan beton. Oleh karena itu untuk struktur utama seperti plat lantai, kolom, balok, gunakan mesin penggetar untuk memadatkan beton (vibro, atau vibrator).
- Finishing Beton
Gunakan kasutan untuk menghaluskan permukaan beton. Finishing yang prima akan membuat permukaan beton halus dan rata, dan mencegah adanya kebocoran dan ketahanan terhadap air. Banyak kasus kebocoran pada atap beton dan lantai karena finishing yang kurang prima dan menimbulkan celah bagi air untuk masuk. Apabila air masuk ke celah tulangan besi maka akan mengakibatkan korosi (karat) dan merusak beton secara struktural.
- Lakukan Perawatan Beton Pasca Pengecoran
Setelah pengecoran dan beton sudah kering (umumnya dalam waktu 7 jam), rawat beton dengan mencegah uap air keluar dan hilang. Caranya dengan menutupi struktur beton dengan permukaan basah. Bisa dengan karung goni basah, atau dengan menggunakan bahan kimia tertentu yang akan membuat lapisan tipis dan mencegah uap air keluar melalui pori-pori beton. Uap air yang hilang dalam umur awal beton akan mengakibatkan kekuatan beton berkurang, karena semen membutuhkan air dalam jumlah yang cukup untuk melakukan reaksi hidrasi.