Pondasi bangunanPondasi bangunan

Kembali Ke Daftar Artikel

Jenis Pondasi Bangunan yang Biasa Digunakan Untuk Proyek Konstruksi

Beton

9 mins read

Admin · 3 January 2024

Pondasi bangunan adalah struktur konstruksi yang sangat penting dalam proyek konstruksi, fungsinya sendiri sebagai penopang beban dan menjaga kestabilan bangunan. Selain itu fondasi juga berfungsi untuk mencegah kerusakan akibat pergerakan tanah dan bencana alam seperti gempa dan banjir.

Pondasi harus dibangun di atas tanah yang memenuhi syarat dan harus mencapai lapisan tanah yang cukup padat agar dapat berdiri dengan stabil. Perencanaan pondasi yang baik harus memenuhi kriteria seperti cukup dalam, tahan terhadap perubahan musim, dan tahan terhadap kerusakan lainnya.

Baca Juga : 21 Jenis Beton Konstruksi, Pilih Sesuai Dengan Kebutuhan Anda!

Beberapa komponen penting dalam pondasi bangunan meliputi

Tapak Pondasi

Tapak pondasi bertanggung jawab untuk menyebar beban dari dinding atau kolom ke seluruh pondasi.

Balok Pondasi

Merupakan bagian pondasi yang berfungsi untuk menyalurkan beban dari dinding atau kolom ke tiang-tiang atau batu pondasi.

Tiang Pondasi

Digunakan dalam pondasi dalam atau deep foundation untuk menopang beban bangunan. Tiang pondasi ditanamkan ke dalam tanah hingga mencapai lapisan keras atau batuan di bawah tanah.

Material Konstruksi

Penggunaan material yang kuat dan tahan lama sangat penting dalam membangun pondasi yang tahan lama.

Sistem Penyangga

Meliputi penyangga pemasangan kawat, wire mesh, pasir, batu kali, beton cor, rasio semen dan air, geotekstil, serta penyangga terapung lainnya seperti penyetel, paduan logam, pegas, dan sabuk tanah

Semua komponen ini sangat penting dalam memastikan pondasi bangunan kokoh, stabil, dan mampu menahan beban bangunan dengan baik.

Jenis Pondasi Bangunan yang Biasa Digunakan Untuk Proyek Konstruksi

Pondasi Telapak

Pertama ada pondasi telapak, jenis pondasi dangkal yang umum digunakan untuk menopang beban vertikal dari kolom atau dinding bangunan. Sesuai dengan namanya pondasi ini berbentuk seperti telapak kaki, dengan luas tapak yang cukup besar untuk menyebar beban secara merata ke tanah di bawahnya. Pondasi telapak dapat berupa pondasi telapak setempat, pondasi telapak gabungan, atau pondasi dinding, tergantung pada konfigurasi bangunan dan beban yang harus ditopang.

Pondasi telapak umumnya digunakan untuk bangunan dengan beban ringan hingga sedang, dan dibuat di atas lapisan tanah keras atau kuat. Komponen utama pondasi telapak meliputi tapak pondasi, balok pondasi, dan material konstruksi seperti beton bertulang. Pondasi telapak sangat penting dalam memastikan kestabilan dan keamanan bangunan, serta mencegah penurunan yang berlebihan.

Baca Juga : 8 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Menggunakan Beton Readymix Agar Terjaga Kualitasnya!

Pondasi Plat

Kemudian ada pondasi plat, jenis pondasi dangkal yang digunakan untuk menopang beban vertikal dari kolom atau dinding bangunan. Pondasi ini memiliki tapak yang luas dan datar, sehingga mampu menyebar beban secara merata ke tanah di bawahnya.

Keunggulan pondasi plat meliputi kemudahan dalam pelaksanaan, harga relatif terjangkau, dan daya dukung yang cukup besar. Namun, kelemahannya termasuk memerlukan biaya yang cukup besar, waktu pelaksanaan yang agak lama, dan memerlukan tenaga kerja yang banyak. Selain itu, pondasi plat juga cocok digunakan pada tanah yang dangkal tanpa harus menggali terlalu dalam melebihi lapisan tanah.

Pondasi Bor

Ada lagi yang namanya pondasi bor, jenis pondasi ini biasanya digunakan pada bangunan vertikal dengan lapisan lantai yang jumlahnya cukup banyak. Pondasi bor dibuat dengan cara mengebor tanah hingga mencapai lapisan keras atau batuan di bawah tanah, kemudian diisi dengan beton bertulang.

Fungsi dari pondasi bor adalah menopang beban bangunan secara merata ke tanah di bawahnya dan menjaga kestabilan bangunan. Pondasi bor cocok digunakan untuk bangunan bertingkat, jembatan, dan sejenisnya. Kelebihan dari pondasi bor adalah daya dukung yang besar, tidak memerlukan lahan yang luas, dan dapat digunakan pada tanah yang lunak. Namun, kelemahan dari pondasi bor adalah biaya yang relatif mahal dan memerlukan peralatan khusus untuk pelaksanaannya. 

Pondasi Cakar Ayam

Pondasi cakar ayam adalah jenis pondasi yang umum digunakan di Indonesia untuk membangun bangunan di tanah lembek dan berair. Fungsi dari pondasi cakar ayam adalah menopang beban bangunan secara merata ke tanah di bawahnya dan menjaga kestabilan bangunan. Pondasi ini cocok digunakan untuk berbagai jenis bangunan, seperti bangunan gedung, jalan layang, landasan pesawat, hingga gedung tinggi pencakar langit

Kelebihan dari pondasi cakar ayam diantaranya mampu menopang beban bangunan di tanah lembek dan berair serta mudah melendung, mengkeram tanah di bawahnya dengan baik, sehingga cocok untuk area rawa-rawa dan daerah lunak solusi untuk pembangunan di atas tanah lembek.

Pondasi Tiang Pancang 

Jenis pondasi yang umum digunakan pada bangunan dengan beban berat seperti gedung bertingkat, jembatan, dan sejenisnya. Pondasi ini menggunakan tiang pancang sebagai penopang beban bangunan. Tiang pancang ini ditanamkan ke dalam tanah hingga mencapai lapisan keras atau batuan di bawah tanah. 

Pondasi tiang pancang memiliki daya dukung yang besar dan mampu menahan beban vertikal dan horizontal dengan baik. Namun, kelemahan dari pondasi tiang pancang adalah biaya yang relatif mahal dan memerlukan peralatan khusus untuk pelaksanaannya. Agar Anda tidak salah mengaplikasikannya, pondasi tiang pancang cocok digunakan pada tanah yang lunak atau tidak stabil, dan pada daerah yang rawan gempa bumi. 

Pondasi Bor Pile

Pondasi Bore Pile adalah jenis pondasi dalam yang menggunakan tiang bor untuk mendukung bangunan. Proses pembuatannya dimulai dengan pengeboran lubang di tanah menggunakan mesin bor khusus. Setelah mencapai kedalaman dan ketebalan yang diinginkan, lubang tersebut diisi dengan beton. Tiang yang dihasilkan dari proses ini disebut bore pile atau tiang bor.

Jenis pondasi ini sering digunakan ketika tanah di lokasi bangunan tidak cukup kuat untuk menopang beban bangunan. Keuntungan utama dari pondasi ini adalah kemampuannya menembus lapisan tanah yang lebih keras dan lebih stabil di bawah permukaan tanah yang lebih lemah. Bore pile dapat digunakan untuk berbagai jenis bangunan, termasuk gedung bertingkat tinggi, jembatan, dan konstruksi yang memerlukan dukungan tambahan.

Pondasi Menerus

Jenis pondasi selanjutnya adalah pondasi menerus, untuk mengaplikasikan pondasi menerus harus dibuat pada kedalaman yang sama, sehingga tidak ada bagian yang terbuka jika dilihat dari denahnya. 

Jenis pondasi ini sangat disarankan untuk digunakan pada bangunan yang memiliki lantai dengan jumlah cukup banyak, seperti hotel, apartemen dan gedung-gedung lainnya. Selain itu, pondasi menerus cocok digunakan pada tanah yang sudah padat dan kuat.

Pondasi Rakit

Terdiri dari balok dan pelat beton bertulang yang saling terhubung membentuk bidang yang tertutup dan mengikuti panjang dan lebar denah bangunan. Pondasi rakit cocok digunakan pada tanah yang lemah atau tidak stabil, dan pada daerah yang rawan gempa bumi.

Kelebihan dari pondasi rakit adalah daya dukung yang besar, mampu menahan beban vertikal dan horizontal dengan baik, dan tidak memerlukan peralatan khusus untuk pelaksanaannya. 

Namun, kelemahan dari pondasi rakit adalah biaya yang relatif mahal dan memerlukan waktu pelaksanaan yang agak lama. Jenis pondasi ini cocok digunakan pada bangunan dengan lapisan lantai yang jumlahnya cukup banyak, seperti gedung bertingkat, hotel, dan sejenisnya.

Pondasi Sumuran 

Salah satu jenis pondasi yang sering digunakan pada bangunan di Indonesia adalah pondasi sumuran. Menggunakan dua kombinasi prinsip pembuatan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang pancang. Sebagai informasi beton ini dibuat dengan cara membuat beberapa sumur sesuai dengan ukuran pondasi yang akan dibuat, kemudian sumur tersebut diisi dengan beton. 

Jenis beton ini sangat cocok digunakan pada tempat-tempat yang mengandung struktur tanah keras dan tidak stabil. Pondasi ini memiliki daya dukung yang besar dan mampu menahan beban bangunan di atasnya. Pondasi sumuran juga memiliki biaya yang relatif terjangkau dan proses pembuatannya tidak terlalu rumit.

Baca Juga : Mengenal Lebih Dekat Mengenai Pengertian Beton Ready Mix

Pondasi Mengapung

Biasa dikenal sebagai raft foundation, pondasi mengapung digunakan untuk menopang beban bangunan secara merata di atas seluruh area bangunan. Pondasi ini terdiri dari balok dan pelat beton bertulang yang saling terhubung membentuk bidang yang tertutup dan mengikuti panjang dan lebar dari denah bangunan. 

Pondasi mengapung cocok digunakan pada daerah dengan struktur tanah yang gambut tau tidak stabil, dan pada daerah yang rawan gempa bumi. Kelebihan dari pondasi mengapung adalah daya dukung yang besar, mampu menahan beban vertikal dan horizontal dengan baik. 

Pondasi Basement

Pondasi basement adalah jenis pondasi yang terletak di bawah permukaan tanah dan terdiri dari beberapa lantai. Digunakan untuk memaksimalkan penggunaan lahan ketika ingin mendirikan proyek konstruksi yang lebih tinggi. 

Pondasi basement biasanya dibuat dengan ketebalan 15 sampai 17,5 cm, ukuran yang disesuaikan dengan kedalaman lantai basement. Mengingat fungsinya sebagai retaining wall, dinding pada pondasi basement harus dirancang agar kokoh dan kuat.

Pondasi Dangkal

Kemudian ada pondasi dangkal, dikenal sebagai shallow foundation, adalah jenis pondasi yang dipasang pada kedalaman yang dangkal, sekitar 3 meter ke bawah permukaan tanah. Pondasi ini digunakan untuk proyek konstruksi dengan beban ringan hingga sedang, dan kondisi tanah yang kuat dalam menahan beban bangunan.

Jenis pondasi dangkal meliputi pondasi menerus, pondasi setempat, pondasi plat, dan pondasi umpak. Pondasi dangkal biasanya diterapkan pada proyek bangunan yang lebih sederhana, karena kedalamannya kurang dari 1/3 dari lebar pondasi dan kurang dari 3 meter.

Pondasi Piers

Terakhir ada pondasi piers terdiri dari kolom-kolom beton yang ditanamkan ke dalam tanah untuk menopang beban bangunan. Pondasi piers biasanya digunakan untuk bangunan dengan beban berat struktural, seperti gedung bertingkat, jembatan, dan menara.

Terbuat dari beton pracetak dan dipasang dengan cara melakukan penggalian dalam, kemudian struktur pondasi pier dipasangkan ke dalam galian tersebut. Pondasi piers lebih murah dibandingkan dengan pondasi lainnya, seperti pondasi bore pile atau pondasi tiang pancang. Pondasi piers juga lebih mudah dipasang dan dapat disesuaikan dengan kondisi tanah yang ada.

Mengapa Pondasi Begitu Penting Untuk Bangunan?

Menyalurkan Beban Struktural

Pondasi berfungsi sebagai penopang utama yang menyalurkan beban bangunan ke lapisan tanah yang lebih kuat di bawahnya. Dengan cara ini, pondasi membantu mencegah deformasi dan kerusakan struktural yang dapat disebabkan oleh beban bangunan.

Mencegah Penurunan atau Pergeseran

Pondasi yang baik dirancang dan dibangun dapat mencegah penurunan atau pergeseran struktur konstruksi akibat perubahan tanah atau kondisi lingkungan. Ini memastikan kestabilan jangka panjang dan keamanan bangunan.

Mengatasi Tanah Lunak atau Instabilitas

Pada tanah yang tidak stabil atau lunak, pondasi dapat dirancang untuk mendistribusikan beban secara merata dan mencegah tenggelam atau pergeseran yang dapat merusak struktur bangunan.

Mengurangi Getaran dan Guncangan

Selain itu, pondasi juga berfungsi untuk meredam getaran dan guncangan yang mungkin disebabkan oleh bencana alam seperti gempa bumi, angin kencang, atau aktivitas lainnya. Hal ini tentu sangat bagus untuk menunjang keamanan bangunan dan melindungi penghuninya.

Mendukung Keseluruhan Struktur

Pondasi tidak hanya mendukung beban vertikal dari konstruksi, tetapi juga mampu menahan beban lateral. Ini penting terutama pada bangunan bertingkat atau di daerah dengan risiko gempa bumi.

Mengurangi Risiko Retakan dan Kerusakan

Dengan menyediakan Pondasi yang kuat dan stabil, risiko retakan pada dinding dan struktur hunian dapat dikurangi. Pondasi yang baik dapat meminimalkan pergerakan tanah di sekitarnya dan menjaga integritas dari proyek konstruksi.

4 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Memilih Jenis Pondasi

Sebelum menentukan jenis pondasi bangunan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain.

Tipe Bangunan

Tipe bangunan harus dipertimbangkan sebelum menentukan jenis pondasi yang akan digunakan. Bangunan yang lebih berat memerlukan pondasi yang lebih kuat dan lebih dalam.

Kondisi Tanah

Kondisi tanah harus diperiksa sebelum menentukan jenis pondasi yang akan digunakan. Tanah yang lembut atau berlumpur memerlukan pondasi yang lebih dalam dan lebih kuat.

Beban Struktur

Beban struktural konstruksi harus dipertimbangkan sebelum menentukan jenis pondasi yang akan digunakan. Pilih yang benar-benar mampu menahan beban struktural bangunan.

Karakteristik bangunan

Karakteristik dari proyek konstruksi , seperti ukuran, bentuk, dan tinggi, harus dipertimbangkan sebelum menentukan jenis pondasi yang akan digunakan.

Dengan memperhatikan hal-hal di atas, Anda dapat menentukan jenis pondasi yang tepat dan aman untuk digunakan dalam proyek konstruksi. Anda yang berencana ingin mendirikan suatu hunian, pondasi salah satu elemen paling penting yang harus digunakan.

Oh iya selain itu, untuk membangun sebuah hunian yang kuat, beton juga salah satu hal yang sangat krusial dipertimbangkan. Pilih jenis beton yang memang berkualitas dan cocok untuk tipe hunian yang ingin Anda bangun

Nah, salah satu jenis beton yang recomended digunakan untuk hunian adalah beton ready mix, jenis beton yang dikenal lebih kuat dan tahan lama jika dibandingkan dengan jenis beton lainnya. Jika Anda tertarik menggunakan beton ready mix, Anda bisa hubungi kami melalui nomor dan link whatsapp yang tertera di dalam website ini!